Senin, 09 Maret 2009

Keluhkan Layanan Rumah Sakit


NGAWI “Pelayanan di RSUD dr Soeroto Ngawi dikeluhkan. Keluhan ini bahkan sudah sampai di meja Bupati Harsono dan ke unit pengaduan masyarakat(UPM)Ngawi Gaul.Dalam waktu dekat,UPM Ngawi Gaul akan menggelar rapat membahas keluhan ini.
''Memang ada keluhan itu,dan pengaduan masyarakat ini akan kita tangani serius,''kata M Shodiq Tri Widianto, pengasuh Ngawi Gaul,kemarin(3/3).
Keluhan yang disampaikan salah satu anggota masyarakat beralamat di Jl Panglima Sudirman ini meliputi layanan dari petugas rumah sakit yang tidak ramah serta cenderung lamban dan mendiskriminasikan antara maskin dan tidak.
Keluhan ini sendiri sudah dilayangkan bulan lalu setelah melihat layanan kurang layak di rumah sakit. ''Dalam surat keluhan memang diantaranya hal-hal itu yang dimasalahkan,namun kami akan melakukan klarifikasi lebih dulu,''kata Shodiq.
Rapat pembahasan soal keluhan layanan RSUD ini juga akan memanggil pihak rumah sakit serta pihak terkait lainnya.Menurut Shodiq,salah satu poin tuntutan pengaduan itu adalah memberikan tindakan pada pelaku dengan tegas.''Nah,untuk penerapan sanksi ini kan perlu dilakukan klarifikasi dan juga tidak serta-merta sanksi dijatuhkan karena ada prosedurnya,''katanya.
Keluhan atas pelayanan umum diduga seringkali terjadi namun selama ini banyak masyarakat masih mendiamkannya dengan berbagai alasan.Pengaduan yang datang atas pelayanan RSUD dr Soeroto itu hanyalah salah satu contoh kasus yang kebetulan terlapor ke pihak terkait.
Beberapa saluran pengaduan juga sudah mulai dibuka di berbagai instansi termasuk Pemkab Ngawi membuka unit pengaduan masyarakat Ngawi Gaul.''Selama ini sudah banyak laporan tetapi bisa dijelaskan dan diselesaikan tanpa harus melakukan rapat koordinasi dengan pihak-pihak lain,''kata Shodiq.(ari/rif)
(mbak sri,Rabu, 04-03-2009 13:06:54)

Kantor Baru,Mebelair Lawas


NGAWI “Dinas Perhubungan,Komunikasi dan Informatika (Dinhub Kominfo),resmi pindah kantor kemarin(13/1). Sayangnya,kondisi kantor baru masih perlu banyak pembenahan.Mebelair misalnya,masih menggunakan perlengkapan lawas di kantor sebelumnya.
Selain itu masih banyak pembangunan fisik kantor baru yang belum tuntas,meski kontrak pembangunannya seharusnya sudah selesai pada akhir 2008 lalu. ''Memang kami memutuskan pindah,selain karena keberadaan alat-alat uji KIR,juga untuk melihat kekurangan yang perlu diperbaiki,''kata Prayitno, Kepala Dinhub Kominfo Ngawi.
Beberapa fasilitas lain di sekitar kantor baru Dinhub Kominfo yang luasnya sekitar 1 hektar ini juga belum ada.Di antaranya pagar yang menjadi pengaman bagi kantor ini.Taman juga belum tertata,dan belum ada pavingasi jalan menuju kantor pelayanan uji KIR.
Kekurangan pagar ini menjadi perhatian karena berkaitan dengan antisipasi keamanan di lingkungan kantor ini.''Untuk menjaga keamanan,ada 4 orang bergantian berjaga sementara pagar belum ada,''kata Prayitno.
Belum lengkapnya sarana dan pra sarana di kantor baru ini,menurut Bupati Ngawi Harsono,tak boleh menyurutkan semangat personel Dinhub Kominfo dalam melakukan pelayanan masyarakat.Jajaran di dinas itu juga diminta lebih disiplin dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.''Ibaratnya rumah,personel Dinhub Kominfo ini tampak depan,jadi paling dahulu dilihat masyarakat,''kata Harsono.
Saat peresmian,Bupati Harsono sempat melihat beberapa alat uji KIR yang ada.Misalnya alat uji KIR mobile yang dapat membantu pelayanan uji KIR berkeliling. Sementara itu,tentang kekuranglengkapan yang ada, diharapkan dapat terisi seiring waktu penggunaan kantor yang bersebelahan dengan terminal baru Kertonegoro ini.Harsono juga menyambut baik terobosan bidang Informatika di dinas ini dalam meluncurkan website terbarunya.Dalam website ini juga dibeberkan berbagai layanan yang tersedia di Dinhub Kominfo. (ari/isd Sabtu, 14-02-2009 11:49:17
(mbak sri )

Dinas PU Lengah dalam Perencanaan


Kajian Komisi D Terkait Proyek Jembatan Purwosari
NGAWIĆ¢€“Proyek pembangunan jembatan Purwosari terus menjadi perhatian serius Komisi D DPRD Ngawi.Kajian dari komisi yang membidangi masalah pembangunan fisik ini,Dinas PU Bina Marga telah lengah dan kurang hati-hati dalam perencanaan proyek.''Buktinya ada kedalaman pondasi yang kurang sehingga pelaksana harus menambahnya,''kata Sunaryo,Ketua Komisi D,kemarin (8/1).
Menurut Sunaryo,berbagai masukan baik dari warga maupun aktifis di Ngawi yang peduli pada berbagai pelayanan publik sudah masuk ke komisinya.Bahkan sebagian masukan itu juga berasal dari rekan sesama anggota dewan Ngawi. Dia akan menjadikan semua masukan itu bahan kajian menelaah proyek jembatan Purwosari.''Kami akan serius mengawal proyek jembatan Purwosari ini,apalagi keberadaan jembatan itu sangat penting bagi lalu lintas warga,''tuturnya.
Dikatakan,beberapa kelemahan dalam perencanaan menjadi acuan Komisi D untuk mencermati dokumen-dokumennya. Apalagi ada dugaan,perencanaan dilakukan direktur yang bukan bergelar sarjana teknik,melainkan sarjana ekonomi.Selain itu,standar harga yang dipakai PU juga akan diteliti ulang.''Kami akan terus menelusuri soal-soal ini,juga yang terkait dengan dokumennya,'' kata Sunaryo.
Tahun 2007 dan 2008 seakan menjadi tahun buruk bagi pembangunan berbagai proyek mercusuar di Ngawi.Ini bisa dilihat dari sorotan atas kualitas proyek maupun waktu penyelesaian proyek yang molor dari target.Proyek jembatan Purwasori sendiri termasuk yang meminta penambahan waktu penyelesaian pekerjaan.
Seharusnya akhir 2008 proyek senilaiRp1,3 miliar itu sudah selesai,namun terpaksa mundur.Permintaan dipenuhi untuk waktu 20 hari dengan pertimbangan proyek ini pernah terkendala luapan sungai Bengawan Solo dan menenggelamkan jembatan daruratnya.
Sampai kemarin pembangunan proyek jembatan ini terus dikebut dan alat-alat berat pun ikut dikerahkan.''Kalau dari komisi D tetap akan menilai juga kualitas proyek yang dihasilkan nantinya,apalagi persetujuan kontrak sudah ditandatangani,''kata Sunaryo.(ari/isd)
(busriSabtu, 10-01-2009 13:31:43)